Teringat, sejak tanggal 19 Juni 2009:
- Telepon di pagi hari. Si penelepon, entah darimana si mBak (Ibu?) mendapatkan nomor telepon tempat tinggal saya, meminta bantuan saya untuk menagih hutangnya ke Bapak A (maaf, tidak saya sebutkan namanya) yang notabene mantan RT.
- Rumah nomor 36 yang punya target 7 anak.
- Rumah nomor 38 yang kehilangan kucing lalu membuat pengumuman bagi yang menemukan akan mendapat hadiah 100 ribu. Entah darimana datangnya itu kucing, saya mendapatinya di pohon mangga belakang rumah ketika saya sedang mencari-cari selang air.
- Tetangga depan rumah yang baru saja memborong daster, karena khawatir ada tetangga lain yang juga membeli daster dengan model sama. (jadi tidak nafsu makan karena hampir seharian tertawa terus)
- Anak dari rumah ujung barat jalan yang minta tolong pada saya untuk memeriksa laptop`nya. Setelah saya buka ternyata LCD`nya sudah pecah tidak karuan. Kalau ini mah, sudah tidak perlu periksa. Sudah jelas mesti beli baru.
- Terakhir…. Ketua RT diperiksa 5 jam di kantor Polisi!!!!!
Kalau dilihat-lihat, rata-rata dua kali dalam sehari saya mendapatkan pengalaman yang benar-benar “baru” bagi saya. Secara teknis, memang sebagian ada yang membuat saya merasa terganggu, bahkan risih. Non teknis`nya … kok koyok ngeneeeEEe… ??!!
emang kasus pak er-te apa mz?
wahh pasti nilep sumbangan ni 😛
Yahh,,, bersyukurlah kamu masih diperkenankan liat hal yang aneh-aneh, bukan kamunya yang jadi aneh.
he..he.. ^-^
Just guyon,
Jus Jeruk juga enak deeng!
Baru bisa kunjung lagi. Salam bro!
entahlah, Mas.
yang menjadi perhatian saya disini adalah “Inikah kenyataan yang saya hadapi dalam hidup bermasyarakat?”
setelah saya post disini, keadaan lingkungan sekitar saya semakin runyam dengan adanya masalah pak RT. Kenapa RT sampai bisa dilaporkan?
Ternyata ada warga yang menggugat balik.
Kok menggugat balik?
Iya, karena sebelumnya pak RT melaporkan warga tersebut.
Perihal apa?
….
sampai disini dulu pertanyaannya karena pengerucutan dari semua kejadian itu tak lain karena orang-orang yang terlibat dsini semuanya tidak mempunyai mental “berani berbuat, berani bertanggung jawab”
how pathetic they are!
benar atau tidak, saat ini, mengharapkan situasi yang kondusif lebih penting daripada bertanya-tanya soal itu.
Saya membayangkan suasana contrengan besok. Bakal ada senyum-senyum dipaksakan, anggukan-anggukan kaku, basa-basi klise, dll.
pastinya itu semua BENAR-BENAR tidak baik untuk kesehatan jiwa dan pikiran.
Kaget juga sama no. 2, soalnya rumah saya no. 36 dan ibu saya udah punya 5 anak… gak bisa bayangin kalo punya tambahan dua adik -_-“
emang aneh banget…tapi dapet kan 100 ribunya hehehe
emang dapet, Mas.
tapi setelahnya itu lo.
kita malah dituduh “nyembunyiin” tu kucing.
otomatis jadi jengkel, kan?
tau gitu, saya jual aja kucingnya.
bisa dapet lebih 100rb.
wakak2… hihik hidup itu indah kalo banyak yang aneh-aneh ya khan…
jadi ga monoton kayak teori distribusi kerja…